Tradisi Cincin Kawin Dari Berbagai Belahan Dunia

Pernikahan adalah acara sakral yang bisa ditemui di seluruh dunia. Walaupun memiliki tujuan yang sama, setiap negara memiliki cara yang berbeda dan unik. Perbedaan bisa berupa pakaian, ritual, makanan hingga cincin. Cincin yang dianggap sebagai simbol pernikahan memang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, secara tradisi ada beberapa perbedaan dari penggunaan cincin kawin ini.

Bangsa Mesir

Ratusan tahun lalu, Bangsa Mesir membuat cincin kawin dari tulang, rami, gading, dan kulit. Namun, sejak menemukan logam, mereka mulai membuat cincin dari logam yang dikenal dengan nama uang cincin. Jadi, saat mempelai wanita menerima cincin ini dari mempelai pria, artinya wanita berhak klaim akan segala harga milik suaminya.

Bangsa Romawi

Sedangkan untuk bangsa Romawi, cincin kawin memiliki makna yang lebih romantis. Wanita yang menerima cincin dari pria, tidak hanya berhak klaim akan harta milik suaminya. Namun juga, cincin kawin yang diberikan menyimbolkan bahwa sang wanita telah bersedia membuka hati pria pujaannya. Pandangan inilah yang menyebabkan disematkan simbol kunci pada cincin yang dikenakan oleh Bangsa Romawi.

Asia

Walaupun begitu, simbol cincin kawin bagi orang Asia jauh lebih romantis. Pada mulanya, cincin kawin hanya dianggap sebagai material kontak hukum. Namun, perkembangan cincin dalam pernikahan mulai mengalami perubahan yang sangat besar hingga menjadi cincin yang Anda kenal saat ini. Di abad pertengahan, hampir seluruh cincin terbuat dari emas. Di masa modern, mulai ditambahkan batu permata di atasnya untuk mempercantik. Kebanyakan negara di Asia memang suka bahan emas murni, sekitar 18 hingga 22 karat. Contohnya saja di India, di mana emas merupakan simbol kelanggengan sebuah pernikahan.

Inggris dan Amerika

Kedua negara ini memiliki tradisi cincin bertahap, yakni mulai dari cincin tunangan unik, cincin kawin, hingga cincin keabadian. Untuk cincin keabadian biasanya diberikan pada ulang tahun pertama pernikahan atau setelah anak pertama lahir.

Suku Amerika asli

Suku Amerika asli yang sebagian besar tinggi di Amerika Utara memiliki tradisi cincin kawin tersendiri. Kebanyakan cincin mereka masih menggunakan simbol dan bahan yang berkaitan dengan budaya mereka sendiri. Kebanyakan cincin terbuat dari perak dengan hiasan yang terbuat dari pirus, batu semi mulia, kerang, dan karang merah.

Itulah beberapa perbedaan dari penggunaan cincin kawin secara tradisi. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang terletak di Asia. Untuk itu, bagi Anda, masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan berbagai model cincin kawin Asia yang identik dengan emas dan batu permata, maka Anda dapat mempercayakannya pada Passion Jewelry. Passion Jewelry adalah sebuah butik perhiasan pertama di Indonesia yang dapat melakukan pembelian secara offline maupun online. Sebagai sebuah butik perhiasan ternama, tentunya Passion Jewelry menyediakan berbagai koleksi perhiasan yang bisa Anda intip pada gallery. Untuk informasi lebih lanjut, dapat Anda peroleh melalui website official Passion Jewelry di passionjewelry.co.id.

The First Indonesia OMNI Channel Jewelry Boutique,

All Item Ready Stock