18th Anniversarry
Close

Search Product

Mengenal Sejarah Cincin Tunangan

Mengenal Sejarah Cincin Tunangan

Pertunangan menjadi sebuah tradisi sebelum sepasang kekasih mengikrarkan untuk hidup bersama selamanya. Tujuan utama dari keberadaan cincin tunangan ini adalah untuk mengikat hati calon mempelai sebelum disahkan secara hukum dan agama. Namun ternyata, tradisi ini sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu.

Adalah bangsa Romawi Kuno yang sudah memulai kebiasaan ini dua abad sebelum masehi. Kala itu, cincin besi menjadi barang yang umum dipakai di masyarakat, sementara para pejabat menggunakan cincin dari emas. Kebiasaan ini ternyata juga berpengaruh pada kehidupan pasangan kekasih yang ingin menikah.  Seorang calon mempelai akan diberikan cincin besi dan emas. Cincin emas ini dipakai saat berada di luar rumah, sementara di dalam rumah mereka akan mengenakan cincin besi. Hal ini diyakini sebagai tradisi awal untuk mengikat calon pengantin.

Perkembangan cincin tunangan dari sekadar cincin emas, menjadi lebih mewah dan mahal saat bangsawan Austria mentatahkan berlian pada cincin pertunangannya sekitar abad ke 14-17. Hal ini ternyata ditiru oleh masyarakat kelas atas sebagai bentuk pertunjukan gengsi atas harta kekayaan mereka. Popularitas berlian pun menjadi sangat menanjak dan dikenal ke penjuru dunia.

Sekitar masa perang dunia pertama tahun 1930-an, berlian tidak lagi menjadi barang yang populer untuk cincin tunangan. Generasi muda masa itu juga tidak lagi berminat dengan cincin pertunangan. Namun pada tahun 1938, sebuah perusahaan besar bernama De Beers melakukan promosi yang cukup menghentak untuk meyakinkan para calon konsumennya bahwa mereka harus memiliki cincin pertunangan dengan berlian sebelum menikah. Mereka berhasil meyakinkan seluruh pasar mereka yang didominasi oleh masyarakat kelas atas untuk membeli produk mereka. Hasilnya, popularitas cincin tunangan dengan berlian kembali menanjak.

Memasuki abad ke-21, popularitas cincin pertunangan menjadi hal yang sudah sangat biasa dalam perkembangan budaya barat. Hal ini seakan menjadi tradisi yang tersebar ke seluruh penjuru dunia. Budaya melamar dengan cincin bertahtakan batu berlian menjadi simbol keterikatan seumur hidup dan dikuatkan dalam perkawinan. Setelah menikah, wanita bisa memilih untuk memakai cincin pernikahan saja, ataupun mengenakan kedua cincin di kedua jari manis.

Hingga saat ini pun sudah banyak toko perhiasan yang bermunculan dan menawarkan berbagai macam koleksi perhiasannya. Sama seperti halnya Passion Jewelry, salah satu jakarta jewelry store yang menyediakan berbagai model perhiasan. Mulai dari liontin (liontin huruf, liontin inisial, dan liontin salib), cincin kawin (baik itu cincin kawin unik maupun cincin nikah), cincin tunangan unik, hingga perhiasan berlian (baik perhiasan berlian asli maupun cincin berlian wanita). Tidak hanya itu, sebagai sebuah butik perhiasan pertama di Indonesia yang memungkinkan pembelian secara offline maupun online, Passion Jewelry juga menyediakan berbagai informasi terbaru dan terlengkap terkait beli perhiasan online, cincin kawin unik, dan harga cincin berlian. Untuk informasi lebih lanjut, dapat Anda peroleh melalui website official Passion Jewelry di passionjewelry.co.id.

 

 

 

The First Indonesia OMNI Channel Jewelry Boutique,

All Item Ready Stock 

Mengenal Sejarah Cincin Tunangan

Be the first to know the latest diamond jewelry information and special offers from us.