Mengenal Boutonniere Dalam Acara Pernikahan

Dalam mempersiapkan acara pernikahan, detail yang paling kecil sekalipun tidak boleh terlewatkan. Termasuk aksesoris apa yang akan dikenakan oleh pengantin pria. Biasanya, pengantin wanita lebih banyak mempersiapkan perlengkapan mereka hingga lupa bahwa pengantin pria juga perlu aksesoris seperti boutonniere yang akan dikenakan pada jas mereka.
Boutonniere atau korsase mini ini disematkan di jas pria, pada bagian dada sebelah kiri. Umumnya, boutonniere hadir dalam bentuk miniatur bunga. Padahal desain boutonniere bisa dimodifikasi sesuai dengan selera pemakainya lho.
Tapi sebenarnya kamu penasaran nggak sih, bagaimana asal muasal boutonniere yang masih bertahan hingga kini?
Sejarah Boutonniere
Boutonniere berasal dari bahasa Perancis yang artinya adalah lubang kancing. Ada beberapa versi yang berbeda tentang awal mula kemunculan boutonniere. Versi pertama adalah saat Pangeran Albert membuat lubang khusus di jas yang ia pakai setelah calon pengantinnya, Ratu Victoria, memberikan bunga kepadanya di hari pernikahan.
Ada juga cerita lain yang menyebutkan bahwa boutonniere sudah ada sejak peradaban Aztec dan Mesir, meskipun fungsinya tidak seperti sekarang. Namun versi lain menyebutkan bahwa boutonniere muncul saat perang saudara Inggris, untuk membedakan lawan dan kawan.
Lantas, bagaimana kini boutonniere justru menjadi salah satu unsur yang ada dalam acara pernikahan? Ini karena boutonniere yang berbentuk bunga dipercaya mampu menangkal kehadiran iblis, segala keburukan, hingga bau badan.
Tips Memilih Boutonniere di Hari Pernikahan
Pengantin pria cenderung tidak memiliki aksesoris yang menempel di tubuh mereka. Sementara itu, pengantin wanita memiliki ragam aksesoris, misalnya perhiasan berlian yang menjadi kalung hingga cincin pernikahan. Ngomong-ngomong soal perhiasan berlian pernikahan, percayakan cincin berlian hanya di Passion Jewelry. Seperti berlian yang melambangkan kesungguhan cinta, Passion Jewelry hanya menyediakan berlian asli dengan model yang selalu up to date.
Kembali ke bahasan boutonniere, aksesoris kecil ini bisa membuat pengantin pria terlihat menonjol dan serasi dengan sang pengantin wanita. Simak tips berikut ini untuk memilih boutonniere yang tepat di hari pernikahan.
1. Selaraskan dengan buket pengantin
Jangan asal memilih bunga atau warna untuk boutonniere ya! Agar tetap serasi dengan pengantin wanita, bunga boutonniere sebaiknya diambil dari buket bunganya. Jangan lupa tambahkan daun atau pernak pernik lainnya agar semakin menarik. Agar bunga tetap segar, sebaiknya dinginkan dulu di malam hari sebelum acara pernikahan.
2. Boutonniere tidak harus bunga
Buat para pria yang tidak suka mengenakan boutonniere karena takut terlihat tidak maskulin, nggak usah khawatir. Boutonniere tidak harus berbentuk bunga kok. Benda-benda seperti gitar, mobil antik, bulu palsu, pita dari tali tambangm hingga kunci dekoratif bisa jadi alternatif boutonniere yang lebih maskulin.
3. Siapkan boutonniere cadangan
Jangan hanya menyiapkan satu boutonniere saja. Usahakan untuk menyiapkan boutonniere lebih dari satu untuk menghindari boutonniere yang rusak karena pergesekan dengan tamu undangan yang memeluk pengantin pria saat mengucapkan selama di pelaminan.
4. Bukan hanya pengantin pria yang boleh pakai boutonniere
Boutonniere juga boleh dikenakan oleh para groomsmen yang mendampingi pengantin pria di hari pernikahan. Namun bentuk dan desainnya tidak boleh sama dengan sang pengantin ya. Boutonniere untuk groomsmen sebaiknya lebih sederhana dari boutonniere yang dipakai oleh sang pengantin.
Itu dia serba serbi tentang boutonniere yang harus kamu ketahui. Jangan lewatkan detail kecil ini saat menyiapkan pernikahan agar kedua pengantin sama-sama terlihat sempurna di hari bahagia.
